Saturday 4 December 2010

Ical Bakrie: Saya Pernah Lebih Miskin dari Pengemis!

Siapa yang tak kenal Aburizal Bakrie? Pria yang akrab disapa Ical Bakrie ini lahir di Jakarta, 15 November 1946. Beliau pernah dinobatkan oleh Majalah Forbes Asia sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2007. Apakah rahasia sukses Ical Bakrie? Anda akan menemukan jawabannya dalam artikel ini. Semoga kisah nyata pengusaha sukses ini dapat menginspirasi Anda. Selamat membaca ..

Suatu ketika, saya diundang oleh sebuah universitas Islam di Jakarta untuk berbagi pengalaman. Kepada para mahasiswa saya katakan, untuk sukses berbisnis kita tidak bisa hanya belajar di bangku kuliah saja. Bangku kuliah hanya mengajarkan dasar dan teori, sisanya kita belajar kepada mereka yang telah berhasil. Orang itu tidak harus S3 untuk menjadi pengusaha. Bisa jadi hanya S1 seperti saya, bahkan ada yang tidak memiliki ijasah.

Apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk memulai usaha dan menggapai kesuksesan? Jawabannya adalah mimpi. Kita harus berani bermimpi menjadi orang yang sukses. Tentu saja tidak hanya berhenti sekedar mimpi untuk mencapai sukses. Setelah mimpi Anda bangun, lalu pikirkanlah mimpi Anda. Berfikirlah yang besar. Seperti kata miliarder Amerika, Donald Trump,”if you think, think big”.

Setelah itu, Anda buat rencana, buat rincian, dan bentuk sebuah tabel. Terakhir, yang paling penting, segera jalankan rencana tersebut. Jika Anda bertanya: perlukah berdoa? saya katakana: berdoa itu perlu (baca: sangat penting).

Keluhan yang paling sering dilontarkan orang yang tidak berani berusaha adalah tidak mempunyai modal. Banyak juga yang berkata saya bisa sukses karena ayah saya pengusaha. Itu salah besar. Saat memulai usaha, saya tidak mempunyai uang.

Jangan pernah bicara tidak punya dana. Uang datang jika ada ide besar atau ada proyek yang visible. Bill Gates juga tidak mempunyai uang, tapi dia mempunyai ide bagus. Dia tidak lulus kuliah, dia bukan anak orang kaya, tapi dari garasinya dia bisa membuat Microsoft jadi perusahaan besar. Maka, pikirkan ide yang bagus, lalu Anda cari partner yang punya uang. Yakinkan dan berkerjasamalah dengan dia.

Setelah Anda menjalani usaha, suatu saat Anda pasti akan menghadapi masalah. Hadapi saja masalah itu, karena masalah adalah bagian dari hidup yang akan terus datang. Saya sendiri juga pernah menghadapi masalah saat krisis ekonomi 1997-1998. Saat itu, saya jatuh miskin. Bahkan saya jauh lebih miskin dari pengemis. Ini karena saya memiliki hutang yang sangat besar. Hutang saya saat itu sekitar USD 1 miliar.

Di saat yang sulit ini, biasanya rekan-rekan kita semua lari. Karena itu, kita tidak boleh memperlihatkan bahwa kita sedang terpuruk. Seperti yang diajarkan ayah saya Achmad Bakrie: Jangan biarkan dirimu di tempat yang gelap. Karena di tempat yang gelap, bayangan pun akan meninggalkanmu.

Setelah kita terpuruk, kita harus bangkit kembali. Kalau saat itu saya tidak bangkit, maka saya tidak bisa seperti ini.

Itulah pengalaman saya selama ini. Sebagai penutup, saya ingin bercerita mengenai kisah telur Colombus. Suatu saat, Colombus menantang orang-orang untuk membuat telur bisa berdiri. Saat itu, tidak ada satu pun orang yang bisa membuat telur berdiri. Kemudian, Colombus memberi contoh cara membuat telur berdiri dengan memecahkan bagian bawahnya. Lalu orang-orang berkata: ah, kalau begitu caranya saya juga bisa.

Nah, saya ingin menjadi seperti Colombus. Saya tunjukkan caranya, lalu Anda mengatakan; kalau begitu saya juga bisa. Kemudian, Anda memulai usaha dan menjadi berhasil dan sukses. Saya senang kalau Anda sukses, karena semakin banyak orang sukses, semakin maju bangsa ini.


(sumber : icalbakrie.com)

No comments:

Post a Comment