Saturday, 4 December 2010

Memilih Bisnis Yang Tepat

Untuk menentukan jenis usaha apa yang cocok untuk Kamu, mulai dengan apa yang Kamu ketahui. Jika Kamu menghabiskan 20 tahun bekerja sebagai akuntan atau Kamu hobi membuat mainan kayu, pertimbangkan pengalaman tersebut menjadi usaha yang menjanjikan. Tidak menutup kemungkinan Kamu menemukan ide usaha yang besar di depan mata Kamu. Lihat sekitar tempat kerja Kamu. Apakah Kamu melihat kebutuhan yang belum terpenuhi atau cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu? Jika demikian, Kamu punya benih untuk usaha yang menguntungkan.

Berikut adalah beberapa panduan yang membantu Kamu untuk memilih bisnis yang tepat:

1. Lakukan apa yang Kamu cintai. Penting untuk memilih usaha yang Kamu nikmati untuk dijalankan. Saya tidak bisa memberikan penekanan yang lebih pada poin ini. Banyak orang yang memulai usaha dengan alasan yang salah: menjadi kaya. Memang ada benarnya jika banyak jutawan di negeri ini yang mendapatkan kekayaannya dari usahanya sendiri, yang seharusnya bukan satu-satunya motivasi Kamu untuk memulai usaha. Jika Kamu tidak menikmati apa yang Kamu lakukan, Kamu tidak akan sukses, setidaknya dari sudut pKamung mental. Memang, penghargaan secara finansial adalah hal yang luar biasa, tapi beban mental mengerjakan usaha yang tidak bisa dinikmati adalah harga yang sangat tinggi yang harus dibayar. Saya sering berbicara dengan para pengusaha yang bisnisnya sukses, namun tidak bahagia dikarenakan mereka sendiri yang menyebabkannya. Jika Kamu tidak menikmati apa yang Kamu kerjakan, usaha akan menjadi beban, bukan kenikmatan.

2. Jangan menemukan kembali roda, tapi buatlah menjadi lebih baik. Banyak pengusaha baru yang menganggap mereka harus hadir dengan ide usaha baru agar sukses. Ini tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan usaha tidak dilahirkan dari inovasi, tapi kebutuhan. Alih-alih mencoba menghadirkan ide yang bisa merubah dunia, perhatikan sekeliling Kamu dan lihatlah dimana ada celah kebutuhan atau konsep bisnis yang perlu perbaikan.

Banyak usaha sukses yang dilakukan dengan konsep usaha yang sudah mapan dan membuatnya menjadi lebih baik. Pizza Domino bukanlah satu-satunya yang menawarkan jasa antar ke rumah, tapi satu-satunya yang menjamin pizza dihantar masih panas dan diterima dalam waktu 30 menit atau kurang. Amazon.com bukanlah perusahaan pertama yang menjual buku, tapi salah satu yang pertama yang memberikan kenyamanan membeli buku dari rumah, meskipun Kamu sedang bersantai di rumah.

3. Fokus pada ceruk. Banyak usaha yang gagal karena mencoba terlalu banyak hal. Kemampuan untuk menyediakan ribuan produk dalam satu atap sesuai untuk Wal-Mart, tapi tidak untuk kebanyakan usaha baru. Cobalah menentukan cerek yang Kamu sukai dan pikirkan untuk memulai usaha dari sana. Jika Kamu suka bekerja diluar ruangan, pertimbangkan terjun di bisnis lanskap. Jika Kamu menikmati bekerja dengan angka, pertimbangkan untuk bekerja sebagai akuntan. Fokus pda ceruk dan jadilah ahli di bidangnya.

4. Pertimbangkan opsi franchise. Banyak pengusaha baru yang mempertimbangkan untuk membeli franchise daripada memulai usaha dari awal. Franchise adalah langkah yang baik untuk melalui proses karena mereka yang bekerja keras untuk Kamu. Mereka sudah memiliki model usaha yang teruji, panduan baku untuk menjalankan usaha, menghabisan jutaan dollar untuk membangun brand dsb. Membeli franchise membutuhkan dana yang besar dengan proses yang tidak sederhana. Nasehat terbaik yang bisa saya berikan adalah teliti franchisor dengan baik dan peluangnya, gunakan pengacara untuk melakukan deal dan membaca perjanjian franchise.

5. Ketahui apa yang membedakan Kamu dengan pesaing. Jika bisnis sudah dipenuhi dengan banyak perusahaan lain yang melakukan hal yang sama seperti yang Kamu inginkan, peluangnya adalah Kamu akan gagal jika berhadapan dengan persaingan yang sudah ada. Agar berhasil dalam persaingan yang ketat, Kamu harus melakukan sesuatu agar nampak menonjol. Jika Kamu tidak bisa dengan cepat dan mudah membuat pembedaan diri Kamu dai pesaing yang besar, lebih baik Kamu memilih usaha lainnya.

6. Yang terpenting, luangkan waktu Kamu. Pertimbangkan untuk mengerjakannya paruh waktu ketika Kamu masih bekerja (dan mendapatkan pemasukan) yang masih bisa diKamulkan. Berbicara dengan teman dan rekan yang menggunakan produk atau jasa yang akan Kamu berikan untuk melihat apakah mereka bisa menjadi pelanggan Kamu.

Bisnis apapun yang Kamu pilih untuk memulainya, saya sarankan untuk meluangkan waktu untuk mendapatkan informasi yang lengkap.

Sumber: www.enterpreneur.com

dengan perubahan

No comments:

Post a Comment